Samosir – Bupati Samosir diwakili Asisten II Hotraja Sitanggang, ST, MM, menerima kehadiran 164 orang mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang akan melakukan pengabdian di Kabupaten Samosir. Kehadiran para mahasiswa peserta KKN Internasional ini diterima di Aula Kantor Bupati Samosir, Selasa (6/8/2024).
Kabupaten Samosir dipercaya menjadi tempat terlaksananya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang diikuti sebanyak 164 mahasiswa berasal dari 38 universitas yang tergabung dalam BKS PTN (Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri) Wilayah Indonesia Bagian Barat yang mencakup PTN di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan, dan juga 28 orang mahasiswa asing dari 7 Negara yakni Jerman, Yaman, Myanmar, Srilanka, Thailand, Filipina dan Malaysia.
“KKN Internasional dilaksanakan oleh Universitas Sumatera Utara sebagai tuan rumah. Dan mahasiswa dari luar negeri akan hadir pada tanggal 20 Agustus dan akan bergabung dengan mahasiswa nasional yang sudah hadir pada saat ini” kata Dr. Rusdi Noor Rosa, S.S, M.Hum selaku Ketua KKN LPPM USU.
Para mahasiswa akan mengikuti KKN selama 1 bulan, sejak tanggal 6 Agustus s.d 4 September 2024, ditempatkan di 12 Desa di Kabupaten Samosir yakni Sitamiang, Tanjungan, Tuktuk Siadong, Situngkir, Turpuk Limbong, Partungko Naginjang, Sarimarrihit, Siogung-ogung, Lumban Suhisuhi, Huta Tinggi, Pardomuan I dan Sigaol Simbolon.
“KKN dengan mengangkat tema Pariwisata yang Berkelanjutan, kami harapkan akan bermanfaat bagi perkembangan pariwisata yang berkelanjutan di Samosir”, kata Dr. Risdi Noor.
Bupati Samosir melalui Asisten II Hotraja Sitanggang menyampaikan selamat datang di Kabupaten Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga, Titik Awal Peradaban Batak.
Hotraja berharap dengan kehadiran mahasiswa peserta KKN Internasional di Samosir akan menjadi agen perubahan bagi masyarakat, baik dari pola hidup dan pola pikir.
Hotraja juga berpesan agar para mahasiswa dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat sekitar tempat melakukan KKN.
“Kami pastikan dengan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, maka adik-adik akan dianggap seperti keluarga sendiri, mengingat bahwa falsafah orang Batak menjunjung tinggi kearifan lokal Dalihan Natolu”, kata Hotraja. (samosirkab.go.id)